Disaster
Recovery Planning
( DBA )
Nim : 10410100104
Disaster (bencana)
didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan
bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian
yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan.
Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang
ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap
kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin
terjadi antara lain adalah:
ü Bencana alam disebabkan
oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi
ü Kebakaran disebabkan
oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem elektrik yang dapat menyebabkan
korsleting
ü Kerusakan pada jaringan
listrik disebabkan oleh sistem elektrik
ü Serangan teroris disebabkan
oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center
ü Sistem atau perangkat
yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat
ü Kesalahan operasional
akibat ulah manusia
ü Virus misalkan
disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan
Disaster Recovery menurut
terjemahan aslinya mengandung arti pemulihan bencana. DR jika dikaitkan dengan
dunia bisnis, akan membawa kita pada definisi #Disaster Recovery Planning (DRP)
dan #Business Continuity Plan (BCP).Bisnis akan bergantung pada informasi yang
tersebar dan aplikasi yang memproses informasi tersebut, sehingga aplikasi
penopang utama yang spesifik menjadi sangat kritikal sehingga ketika terjadi
gangguan hanya beberapa saat maka dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis perusahaan.
Oleh karenanya, beberapa perusahaan mempunyai suatu arahan yang menjamin
availabilitas kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu bencana/gangguan yang
tidak direncanakan atau sudah direncanakan. Arahan ini yang dituangkan dalam
#Disaster Recovery Planning (DRP).
Perencanaan database
adalah proses pembuatan atau pengembangan struktur database yang sesuai dengan
data yang dibutuhkan oleh pengguna atau user.
Perencanaan database memiliki langkah – langkah penting
yaitu :
v Mendefinisikan
kebutuhan (Requirement definition)
v Jenis informasi yang
harus diperhatikan (Informasi yang menjelaskan struktur data dan menggambarkan
aturan atau batasan yang dapat menjaga integritasi data)
Fokus dalam mendefinisikan kebutuhan :
ü Mendefinisikan lingkup
database
ü Memilih metodelogi
ü Mengidentifikasi
pandangan user
ü Model data struktur
ü Model data constraints
ü Mengidentifikasi
kebutuhan operasional
Disaster Recovery Planning
Yaitu merupakan
serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi dan membatasi resiko –
resiko buruk (bencana) dan nantinya membuat kerugian – kerugian pada proses
bisnis yang ada. Dapat dikatakan bahwa proses ini adalah sebuah proses
penanggulangan – penganggulangan atau rencana untuk menanggulangi suatu bencana
pada proses bisnis.
Beberapa Keuntungan dari Disaster Recovery Planning :
·
Memperbaiki system proteksi terhadapat setiap aset – aset
penting yang dimiliki oleh perusahan tersebut.
·
Membuat system proteksi infomasi atau data – data perusahaan
lebih efektif.
·
Mengurangi resiko bencana akibat kesalahan manusia
·
Memperbaiki manajemen perusahaan
Backup Database
Yaitu suatu proses yang
mengacu kepada pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat
digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data ataupun
kerusakan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar