BACKUP AND RECOVERY ORACLE DATABASE (ORACLE)
Nim : 10410100104
BackUp adalah suatu
proses pembuatan salinan data dari database, sehingga salinan ini dapat
digunakan untuk mengembalikan data semula dari peristiwa kehilangan data
ataupun kerusakan data. Kerusakan data ini meliputi sebagai berikut;
1. Statement failure, Penyebabnya:
a.Logic error dalam aplikasi
b. Memasukkan data tidak valid ke dalam tabel
c. Mencoba operasi dengan hak akses yang tidak cukup
d. Mencoba untuk membuat tabel, tapi melebihi batas kuota yang diberikan
e. Upaya INSERT atau UPDATE ke tabel, menyebabkan extent dialokasikan,
tetapi memiliki ruang kosong yang tidak
cukup di tablespace.
2. User process failure
Kegagalan proses terjadi
ketika terjadi kegagalan pada server, pengguna, atau background proses contoh
penghentian proses secara abnormal. Ketika sebuah proses terjadi kegagalan,
subordinat proses gagal tidak dapat melanjutkan pekerjaan, meskipun
proses-proses lain dari database instan dapat dilanjutkan. Background proses
PMON mendeteksi pembatalan proses Oracle.
3. User error
Berkaitan dengan kesalahan user. Sebagai
administrator, dapat melakukan sedikit pencegahan kesalahan pengguna seperti
sengaja drop table. Dapat menghindari kesalahan pengguna dengan pemberian
privilige sehingga pengguna dapat mengurangi kesalahan.
4. Network failure
Ketika sistem anda
menggunakan jaringan seperti jaringan area lokal untuk terhubung workstation
client ke server database, atau untuk menghubungkan beberapa server database
untuk membentuk suatu sistem database terdistribusi, kegagalan jaringan dapat
mengganggu operasi normal sistem database. Sebagai contoh pada saat Kegagalan
jaringan dapat menginterupsi eksekusi normal dari suatu aplikasi client dan
menyebabkan kegagalan proses yang terjadi. Dalam hal ini, background proses
PMON Oracle mendeteksi dan menyelesaikan pembatalan proses server dan pemutusan
koneksi user proses.
5. Instance failure
karena semua database adalah suatu
instance, sehingga:
a. Terjadi pemadaman listrik yang
menyebabkan server menjadi tidak tersedia
b. Server menjadi tidak tersedia
karena masalah hardware seperti kegagalan CPU, korupsi memori, atau sistem
operasi crash
c. One of the Oracle server
background processes (DBWn, LGWR, PMON, SMON, CKPT) experiences a failure Salah
satu background proses Oracle server (DBWn, LGWR, PMON, SMON, CKPT) mengalami
kegagalan
6. Media failure
a. Head crash pada hard disk
b. Masalah fisik dalam pembacaan atau penulisan ke file database
c. File tak sengaja terhapus.
Ada juga tujuan dari backup yakni;
- Meningkatkan Mean-Time-Between-Failures
(MTBF)
-
Menurunkan Mean-Time-To-Recover (MTTR)
-
Meminimalkan kehilangan data
* Jenis Backup
Secara umum backup dibagi menjadi 2 yaitu Physical Backup dan Logical
Backup.
1. Physical Backup
Untuk backup fisik (sering disebut
sebagai backup sistem operasi) file data, redo log file dan file kontrol yang
disimpan pada media backup seperti sistem penyimpanan tape.
Ada 2 type physical backup:
a. Cold/Offline
Backup
Backup dilakukan ketika
database off-line dan tidak tersedia/diakses untuk para penggunanya. Offline
backup dapat dilakukan terlepas dari apakah database dalam mode
archivelog(database ditutup/dibuka) atau NOARCHIVELOG(database ditutup). Off
line backup dilakukan dengan mematikan database terlebih dahulu, baru kemudian
membackup datafile. File-file yang dibackup adalah semua data file, semua
control file, semua online redo log dan File init.ora (optional).
b. Hot/Online
(Archivelog) Backup
Backup dilakukan ketika
database online. Jika database tersedia dan dalam mode archivelog, mengatur
tablespace ke modus cadangan dan backup file mereka. Juga untuk membackup file
kontrol dan diarsipkan redo file log.Online backup dilakukan tanpa mematikan
database, jadi database masih bisa diakses selama proses backup. Syarat online
backup adalah database harus dalam mode archivelog. File-file yang di back up
adalah semua datafile, semua archived redo log file dan control file.
Menggunakan metode online backup ini
memiliki beberapa keuntungan diantaranya database tidak perlu dimatikan
sehingga tidak ada downtime, bisa melakukan backup per tablespace, bahkan per
datafile, bisa merestore data sampai terakhir sebelum masalah terjadi dan
Bahkan bisa merestore data sampai waktu yang ditentukan.
2. Logical Backup
Logical Backup adalah
pembacaan sebuah set record database dan menulisnya di sebuah file. Yang
merupakan logical backup adalah ekspor-impor database.
Ekspor-Impor
Ekspor-impor digunakan
untuk melakukan backup database logis. Saat mengekspor, objek database dipindah
ke sebuah file biner yang kemudian dapat diimpor ke database Oracle lainnya.
Karena menggunakan format file biner proprietary, mereka hanya dapat digunakan
antara database Oracle. Jadi, user tidak bisa mengekspor data dan melakukan
impor ke database non-Oracle
- Ekspor / impor digunakan untuk melakukan tugas-tugas
berikut:
a. Backup dan pemulihan (database
kecil saja, katakanlah <+50 GB, jika lebih besar, menggunakan RMAN sebagai
gantinya)
b. Memindahkan data antara database
Oracle pada platform yang berbeda (misalnya dari Solaris ke Windows)
c. Reorganisasi data / menghilangkan
fragmentasi database.
d. Upgrade database dari versi lama
Oracle.
e. Mendeteksi database yang
corruption.
f. Transport tablespace antara
database
RECOVERY ORACLE
Recovery merupakan suatu prosedur untuk melakukan pemilihan terhadap
data yang hilang. Recovery database bertujuan untuk me-restore hasil dari
back-up fisik data file atau control file dengan cara memulihkan data file
serta control file tersebut agar kembali tersedia di server database Oracle.
a. Struktur
Database Fisik yang digunakan untuk Recovery:
- Redo Log File
- Control File
- Data File
Jenis-jenis
Recovery
a. User-Managed Recovery
b. Complete Recovery
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
complete recovery diantaranya:
· Memastikan datafile
yang digunakan untuk restore dalam keadaan offline
· Hanya merestore
datafile yang rusak atau hilang
· Jangan merestore
control file, redo log file, password file atau parameter file
· Recovery datafiles
c. Incomplete Recovery
Untuk menjalankan
Incomplete recovery yang dibutuhkan adalah backup dari semua data file yang
dibuat sebelum recovery point dan semua archive log dari backup terakhir hingga
waktu recovery yang diinginkan. Biasanya, incomplete recovery dilakukan ketika
complete recovery gagal dijalankan. Selain itu, kondisi yang menyebabkan
incomplete recovery harus dijalankan adalah dikarenakan semua redo log file dan
data file hilang, terjadi user error(contoh: table terhapus, data input tidak
valid dan telah di commit), atau control file hilang dan harus digunakan untuk
membuka database.
- Step Recovery
1. Identifikasi suatu database yang mengalami
rusak.
2. Analisa situasi saat database akan di
recovery.
3. Menyiapkan apa yang dibutuhkan untuk
recovery.
4. Identifikasi objek yang bergantung pada
database.
5. Leave the expired copy backup.
6. Restore.
7. Roll forward through dbase log.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar