NIM : 10410100104
Arsitektur dan Infrastruktur
yang dipakai PT. ASCO AUTOMOTIVE
v Infrastruktur :
Terdapat 2 Infrastruktur yakni infrastruktur operasional dan
infrastruktur fisik.
Infrastruktur operasional :
-
Orang-Orang
-
Prosedur
-
Pelatihan
-
Manajemen
perangkat Lunak
Infrastruktur Fisik :
-
Hardware
-
Operating
Sistem
-
DBMS
-
Network
Software
v Arsitektur Analisis Sistem Modul Pembelian
v Proses Pembelian Alokasi Standart dan Khusus
·
Alokasi
standar. Alokasi standard ini dapat berlaku untuk tipe pembayaran COD (cash on
delivery) atau TOP (terms of Payment). Struktur harga perolehan untuk kategori
alokasi standard adalah: Harga/unit (sudah termasuk Ppn 10% dan Ppn BM),
besarnya Ppn BM tergantung pada jenis atau tipe kendaraan. Kelompok biaya ini
dicatatkan dalam satu giro tertentu. Pph 6% dicatatkan pada giro terpisah. Deposit,
besarnya tergantung pada tipe atau jenis kendaraan
·
Alokasi
khusus. Alokasi khusus ini dilakukan dengan melakukan negosiasi untuk meminta
kepastian unit, harga dan jadwal pengiriman. Tipe pembayaran untuk alokasi
khusus ini adalah COD dan TOP. Harga/unit (sudah termasuk Ppn 10% dan Ppn BM),
besarnya Ppn BM tergantung pada jenis atau tipe kendaraan. Kelompok biaya ini
dicatatkan dalam satu giro tertentu. Pph 6% dicatatkan pada giro terpisah Deposit,
besarnya tergantung pada tie atau jenis kendaraan. Administration Fee, besarnya
berupa persentase dikalikan dengan harga/unit. Administration fee ini
dibayarkan secara periodik. Besarnya persen yang harus dibayarkan tergantung
dari negosiasi.
v Skenario Pembayaran dengan Leasing
v Skenario Pembayaran dengan Avalis
v Aliran Proses Distribusi Kendaraan dari pusat wilayah dan
ke anak wilayah (cabang)
·
Modul ini adalah kelanjutan
dari proses pembelian. Terdapat 2 jenis proses :
-
Proses
pengiriman barang oleh KTB
Setelah setoran pembayaran diterima
oleh KTB, maka dilanjutkan dengan proses pengiriman barang oleh KTB. Pengiriman
kendaraan langsung menuju pada cabang-cabang yang membutuhkan, sesuai alokasi
yang diatur oleh pusat. Namun segala dokumen yang bersangkutan dengan kendaraan
tetap diantarkan ke pusat.
-
Pelaporan
terjadinya penjualan oleh cabang
Jika terjadi pembelian kendaraan oleh
customer, maka cabang harus melaporkan ke pusat, karena customer tersebut akan
menerima kupon free service, sekaligus melaporkan kondisi stock terakhir.
v Modul Penjualan
·
Proses utamanya adalah :
1. Customer melakukan permintaan atas tipe produk tertentu
dengan warna dan aksesoris tertentu.
2. Perusahaan memeriksa stock.
3. Jika stock tersedia di saat customer melakukan permintaan,
maka permintaan tersebut dapat langsung dilayani.
4. Jika tidak, maka permintaan tersebut diperlakukan sebagai
indent.
5. Jika stock yang diminta telah tersedia maka ditindak
lanjuti oleh perusahaan dengan pembuatan nota yang berisi kewajiban jumlah
pembayaran yang harus dipenuhi oleh customer. Jika customer telah menyetujui
nota tersebut, maka proses penjualan telah berakhir.
Selain melayani penjualan, divisi ini
juga melayani karoseri kendaraan sesuai keinginan customer. Dalam pelayanan
karoseri terdapat 2 jenis proses yang dilakukan, yaitu :
1. Order Karoseri. Menginput konfirmasi perubahan chasis dari
cabang ke pusat
2. Terima dari Karoseri. Menginput data penerimaan kendaraan
dari perusahaan karoseri
·
Pada Proses bisnis ini
sering ditemui permasalahan sebagai berikut :
1. Mekanisme pemberian Kredit. Diharapkan dapat dirumuskan
suatu konsep Decision Support System yang dapat membantu perusahaan untuk
menentukan secara cerdas pemberian kredit kepada calon pembeli.
2. Mekanisme pemberian Diskon.
3. Pemanfaatan Tenaga Penjual yang optimal dengan
mengembangkan konsep-konsep CRM.
4. Tidak tersedianya informasi usia stock yang dimiliki saat
ini
5. Tidak tersedia laporan lengkap secara ringkas, tepat guna
dan dalam waktu yang relatif singkat, untuk kebutuhan pembuatan kebijakan bagi
pihak manajerial. Laporan lengkap yang diingini meliputi:
- Laporan stock
- Laporan posisi keuangan saat ini, meliputi:
- Harga Setor, yaitu harga yang dibayarkan oleh grup dealer
kepada ATPM
- Harga jual yang diberikan dealer kepada customer
- Laporan piutang beserta usia piutang
v Modul Service & Body Repair
v Keterkaitan antar role dalam proses servis
·
Urutan proses yang terjadi :
1. Pemeriksaan data historis dari customer yang datang
2. Pencatatan keluhan
3. Analisis proses perawatan dan monitoring yang akan
dilakukan oleh Service Consultant, meliputi:
a. Estimasi Sparepart yang dibutuhkan
b. Estimasi Waktu pengerjaan
c. Estimasi biaya keseluruhan
4. Pengeluaran Work Control dan pengaturan grup mekanik oleh
kepala bengkel.
5. Pengaturan dan pengendalian kerja mekanik yang dilakukan
oleh leader
6. Pengawasan kualitas, produktivitas dan efisiensi oleh
mekanik.
7. Pemeriksaan Final kualitas kerja oleh leader
8. Work Control diterima kembali oleh Kepala Bengkel
9. PenutupanWork Order dan penerbitan faktur Service oleh
Administrasi Service
10. Informasi pekerjaan dan biaya oleh Service Consultant
11. Penerimaan Pembayaran oleh Kasir
12. Satpam memandu kendaraan keluar
·
Proses yang terjadi :
1.
Proses
Permintaan barang oleh customer.
2.
Stocking,
yaitu proses pengadaan stock. Terdapat dua jenis Stocking :
a. Reguler Order, dilakukan per minggu
Berupa pemesanan terhadap fast moving sparepart
b. Emergency Order
Berupa pemesanan terhadap sparepart tertentu
3.
Order
dilakukan kepada KTB, dengan waktu kedatangan sparepart adalah 1 hari setelah
pemesanan
Kondisi aktual sistem informasi di
PT. Asco Automotive dapat dibedakan menjadi dua domain subsistem, yaitu yang
berkaitan dengan infrastruktur ’hardware’ sistem informasinya dan yang
berkaitan dengan infrastruktur ’software’ sistem informasinya.
Infrastruktur perangkat lunak ini
dapat ditinjau dari dua sisi pandang, yaitu ditinjau dari konfigurasi
arsitektur engineering dan ditinjau dari infrastruktur konfigurasi modul
aplikasi. Secara umum arsitektur aplikasi yang ada di PT. Asco Automotive dapat
dilihat pada gambar 1.
·
Arsitektur Aplikasi PT.
Asco Automotive
Setelah melakukan assesment ke
PT.LBUM, maka dapat menyimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kondisi
umum yang merupakan sumber permasalahan bagi PT.LBUM
1. Sekarang ini, aplikasi yang digunakan oleh PT. Asco
Automotive ’seolah-olah’ terkotak-kotak
untuk setiap lini proses bisnisnya dan terkotak-kotak antara pusat dan wilayah
yang diakibatkan oleh :
a. Teknologi pengembangan sistem aplikasi pada masa itu (2008)
sudah ‘obsolete’ dan tidak dapat mensupport proses bisnis PT. LBUM yang semakin
meluas.
b. Ketika dilakukan pengembangan sistem aplikasi pada masa
itu, belum diantisipasi kemungkinan inter-operasi antar divisi serta dibuat
atas arsitektur aplikasi yang komprehensif dan ter-integrasi antara kantor
pusat-wilayah-anak wilayah.
c. Server data base yang terpisah-pisah antara pusat dan
wilayah sehingga harus dilakukan sinkronisasi data secara manual antara pusat
dan wilayah. Misalnya untuk mengupdate status stok kendaraan, maka ketika
terjadi penjualan di wilayah, maka pihak wilayah harus melapor ke pihak pusat
dan pihak pusat harus menginput penjualan yang terjadi pada aplikasi yang ada
dan status inventori akan ter-update.
2. Banyak kejadian-kejadian khusus atau perubahan-perubahan
minor pada aplikasi yang tidak dapat diakomodasi oleh sistem informasi yang
ada, misalnya : penambahan data yang harus dimunculkan pada suatu User
interface, atau penambahan data yang harus dimunculkan dalam laporan, walaupun
sebenarnya data tersebut sudah tersedia dalam data base. Saat ini, PT. LBUM
tidak memiliki teknologi yang memiliki kemampuan untuk mengakomodasi
situasi-situasi di atas.
Setelah
dilakukan penilaian atas kondisi aktual di PT. LBUM (Mereferensi pada dokumen
”Pemetaan Proses Bisnis dan Sistem yang digunakan saat ini di PT. Asco Automotive”), maka
diusulkan untuk melakukan pengembangan sistem informasi secara ’FUNDAMENTAL’,
dengan tetap mengacu pada konsep proses bisnis yang ada.
Konsep solusi
’Fundamental’ ditawarkan kepada PT.LBUM ini, merupakan solusi sistem informasi Enterprise
Resource Planning (ERP), yang akan dibangun ulang berdasarkan konsep
aplikasi yang sudah ada dan pengembangan konsep sistem informasi berdasarkan
hasil konsultasi konsep solusi yang akan dilakukan ketika aplikasi akan
dikembangkan. Konsep ini menuntut adanya perubahan perilaku organisasi dalam
menyikapi sistem informasi yang baru yang artinya harus mengubah budaya
perusahaan secara keseluruhan. Keberhasilan implementasi sistem informasi
secara fundamental ini, tidak hanya ditentukan oleh kualitas aplikasi yang
telah dikembangkan, tetapi juga perlu didukung sepenuhnya oleh pihak manajemen
untuk melakukan pendekatan top-down dan kerja sama user untuk mau belajar
menggunakan sistem informasi yang baru.
·
Manfaat yang bisa dipetik dari solusi ini adalah :
1.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas kerja, yaitu dengan hilangnya akitivitas yang tidak
perlu, misal: ’double-entry’ yang dilakukan oleh admin. Hal ini, tentunya akan
meminimasi multiplier efek dari ’human eror’.
2.
Meningkatkan
produktivitas kerja karena aplikasi dibangun atas dasar konsep yang ’user friendly’,
dilengkapi fitur-fitur yang membantu user dalam menyelesaikan tugas hariannya,
kemampuan interoperasi antar subsistem dalam aplikasi dan availability yang
baik.
3.
Mengurangi
biaya, khususnya biaya administrasi, misalnya: yang semula harus dilakukan
secara manual (dengan menggunakan piece of paper), sekarang dapat dilakukan
secara otomatis.
4.
Memudahkan
pengendalian atas proses bisnis yang dilakukan karena data dapat dengan mudah
ditelusuri.
· Usulan Arsitektur Solusi Aplikasi
·
Usulan Arsitektur Proses
Bisnis
·
Secara umum modul utama
dalam pengembangan aplikasi ini adalah :
Modul Administrasi dan Setting. Modul
ini merupakan modul untuk menginput: (1) Data master atau data referensi
global;(2) Data entitas yang terlibat dalam proses bisnis (baik sebagai obyek
maupun sebagai subyek); (3) Data pengaturan aturan-aturan bisnis.
Modul Proses bisnis (transaksional).
Modul ini merupakan modul yang men-support proses transaksional yang terjadi
dalam suatu proses bisnis, yang meliputi: (1) Pembelian; (2) Inventory; (3)
Distribusi; (4)Penjualan;(5) Divisi Mobil Bekas; (6) Divisi Sparepart;
(7)Servis; (8) Customer Service; (9) Divisi Body Repair.
Modul Laporan. Modul ini adalah modul
laporan transaksional, yaitu meliputi : (1) Laporan OLAP ; (2)
Laporan Standar ; (3) Summary atau daftar dokumen atau daftar transaksi.
Modul Akuntansi dan Keuangan. Modul
ini adalah modul laporan yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan,
misalnya laporan status A/P dan A/R, laporan rugi laba dan laporan neraca
keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar